Lazy Dungeon Master Arc 2 Chapter 15 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Selasa, 01 Agustus 2017

Lazy Dungeon Master Arc 2 Chapter 15




Chapter 15 – Potensi Sebuah Golem

 “Eeh, jadi mari kita mulai persidangan atas kegembiraan Kehma pada saat bermandikan dalam air kencing milik Meat-chan”


“Tunggu sebentar. Penafsiran tersebut terlalu dipenuhi kedengkian dibanding apa yang sebenarnya terjadi. Ini hanyalah sebuah kecelakaan, Saudara Hakim yang terhormat!

Mengenai masalah ngompol itu telah diketahui Rokuko, dungeon master memerintahkan dia untuk tetap diam.
Karena dia pun berhenti untuk membahasnya, Kehma memutuskan untuk membuat golem lagi hari ini.

“Meat, amblikan aku sejumlah tanah liat. Dengan jumlah yang sama seperti kemarin.”
“Baik”

Jadi, Meat mengingat bagaimana caranya meninggalkan ruang master dan pergi dengan membawa sekop.
Yang kemudian mengingatkanku pada seberapa banyak pekerjaan yang telah dilakukan oleh clay golem (mini) itu?
…Benar, ada yang harus dikonfirmasi terlebih dahulu.

“Hmm, mari kita lihat…”

Kehma mengeluarkan monitor kamera pengintai dungeon dari dalam menu, dan memeriksa ruangan dimana golem diperintahkan untuk menggali. Clay golem (mini) itu dengan susah payah sedang mengeruk dinding. Benar-benar patut dipuji. Tapi dengan cara seperti itu tidak akan bisa selesai kan? Tangan clay golem itu tidak cukup kuat untuk menggores dinding batu itu.
Aku memang kurang pengertian. Memang tidak mungkin tanpa menggunakan beliung eh…

“Hmm, dia akan terus melakukan kegiatan itu kecuali kau menyuruhnya untuk melakukan sesuatu.”

“Berapa lama dia akan tetap melakukannya?

“Eh? Mungkin, sampai energi Mana yang dimilikinya habis kan? Bagaimanapun juga dia adalah sebuah golem. Tapi, karena dia berada di dalam dungeon dimana energi Mana terkumpul pekat, dia tidak akan berhenti tahu?”

Luar biasa, fakta bahwa dia tidak memerlukan biaya perawatan sangatlah luar biasa.
Aku hampir jatuh pingsan melihat kinerjanya melebihi ekspektasiku. Bukan kah tak masalah jika kuserahkan semuanya ke golem itu dan pergi tidur saja?

“Tidak tidak Kehma, Golem sama sekali tidak bisa bekerja dengan benar. Dia bahkan tidak menggali lubang seperti yang kau perintahkan, lihat lah.”
“Hm?”

Aku melihat ke arah yang Rokuko tunjuk pada monitor. Ya, clay golem (mini) itu sedang mengeruk dinding… hah?

Jika dilihat lebih dekat, ada sesuatu yang janggal. Clay Golem (mini) itu mencakar dindingnya.

Akan tetapi, tangan golem itu terlihat hancur. Menggunakan tangannya untuk menggerus dinding batu membuatnya rusak, akan tetapi dengan bodoh dia terus-menerus menggali. Golem itu tidak melakukan kegiatan lain selain melanjutkan untuk berusaha menggali.

“Parah sekali…”

“Iya kan? Golem itu bodoh tahu. Aku tidak perlu mengatakannya, tapi dia tidak akan melakukan kegiatan lain. Jadi dia akan terus mencoba untuk menggali lobang meskipun dia tidak mampu melakukannya.”

Iya, parah. Benar-benar parah.
Akan tetapi, aku memikirkan tentang hal yang sama sekali berbeda dengan yang Rokuko pikirkan.
Aku tidak bisa berhenti menyeringai.

Untuk saat ini aku akan memerintahkan golem itu untuk kembali dan menunggu sejenak. Aku akan memperbaiki kedua tangannya.

“A-aku kembali…”

Meat kembali, sembari membawa tanah liat dengan nafas yang terengah.

“Selamat datang kembali Meat. Kerja bagus, luar biasa… sekarang, waktunya untuk bereksperimen.”

Pada saat Meat membawa gumpalan tanah liat, aku menerimanya dan menggunakan [Pembersihan] kepadanya dan menepuk lembut kepalanya.

Sebuah gestur permintaan maaf ku padanya, namun saat ini aku benar-benar ingin mencoba sedikit eksperimen.
Seketika itu juga, aku menggunakan magic [Wow], [Pembentukan Golem].
Aku mengalirkan kekuatan magis sembari membentuk tanah liat.

*****

“… Jadi, sudah selesai kah?
“Apa, ini?”

Aku membuat golem seukuran telapak tanganku yang ‘hanya’ memiliki tiga tangan dengan panjang yang berbeda. Kemudian aku memasukkan poros ke bagian tengah bejana yang menyerupai mangkuk seukuran telapak tangan, ini adalah golem dengan tangan seperti jarum yang membentang keluar dari poros.

“Tidak tidak tidak, bagaimana bisa ini disebut Golem? Tidak mungkin, eh, bentuk macam apa ini?”
“Ini adalah [Jam], sebuah [Jam].”

Benar, ini adalah [Jam Golem]. Setelah menentukan angka pada tiap tiga tangan itu, aku memerintahkan untuk melakukan [Satu rotasi tiap enam puluh detik] pada tangan pertama, [Satu rotasi tiap enam puluh menit] pada tangan kedua, dan [satu rotasi tiap dua belas jam] pada tangan ketiga.

Dengan kata lain, mereka adalah jarum detik, jarum menit, dan jarum jam. Golem itu menjadi sebuah jam yang akan terus bekerja selama energi mananya tersisa.
… Meskipun untuk mnyesuaikan jamnya sedikit rumit.

Ngomong-ngomong, saat aku menyadari bahwa tangan golem itu tidak harus mengikuti wujud aslinya, aku seketika merubahnya menjadi tangan berbentuk jarum.  Meskipun jam tersebut sepenuhnya terbuat dari tanah liat, sekilas kau tidak akan terpikir bahwa itu sebenarnya adalah Golem.

“S-sebuah golem dengan bentuk seperti itu… Woooow, Kehma, kau mengabaikan akal sehat.”

“Apa yang kau bicarakan setelah mendatangkan aku dari dunia lain? Bagaimana bisa aku mengetahui cara berpikir dunia ini?”

Meski begitu, ternyata benar-benar mudah untuk memodifikasi golem.

Ditambah lagi, karena bentuknya yang hanya terdiri dari tangan tanpa adanya persendian, atau mungkin karena mengeluarkan fungsi untuk memproses perintah samar, aku hanya menghabiskan sedikit kekuatan magis.

Mungkin sekitar sepersepuluh dari yang digunakan untuk clay golem (mini)?

“Lalu, sekarang apa? Jika kau ingin melihat jam, kau bisa melihatnya di menu tahu? Kau tidak perlu membuat sesuatu seperti ini.”

Kalau dipikir-pikir, dungeon master memang bisa membuat [Menu] untuk menampilkan jam…

“… Aku akan memberikannya kepada Meat. Yap, aku membuatnya hanya karena ingin bereksperimen saja. Karena aku mendapat banyak pelajaran dari ini maka hal ini tidak sepenuhnya sia-sia.”

Atas alasan itu, aku memberikan [Jam Golem] kepada Meat sebagai hadiah.

Dan, meskipun aku menyadarinya.. kalau kupikir-pikir lagi, Meat masih tetap bertelanjang kaki dan hanya menggunakan kain kumal sebagai baju. Oops.

Aku bergegas membelanjakan DP untuk [Pakaian Murah (Gaun: 8DP)] dan [Sepatu Murah (Untuk anak-anak: 10 DP)], serta [Kaos Kaki Selutut (Putih: 70 DP)]

Namun, pada saat aku melihat Meat tidak memakai ‘itu’ pada saat dia berganti, aku segera membeli [Baju Dalam Wanita (20DP]. Sungguh berbahaya sekali.
Meski sedikit menghamburkan DP, tapi aku membeli satu set lain.

Bukan masalah memiliki satu set pakaian termasuk pakaian dalam tapi itu membantu.
Bahan materialnya tidak buruk, Aku ingin membelikan dia pernak pernik lucu juga nantinya pada saat ada banyak DP. Ah, Rokuko juga.

…Atau sebenarnya, aku berpikir. Rasanya kaos kaki selutut itu benar-benar merubah penampilannya menjadi lebih baik. Saat ini dia sudah bernilai sama dengan tiga setengah goblin. Memangnya dia barang mewah?

Aku mengalungkan [Jam Golem] di lehernya menggunakan seutas [Benang (5 DP)].
Saat aku berkata jam itu untuknya, dia menatap [Jam Golem] itu dalam diam.
Kau menyukainya? Meskipun aku berpikir demikian, dia sebenarnya tidak mengetahui barang apa itu sebenarnya.
Benar, dia hanyalah seorang budak, dia mungkin tidak mengetahui mengenai banyak hal… yep, mulai besok aku akan mencoba mengajari Meat beberapa hal. Tapi Rokuko-

Tunggu dulu, apa yang sedang dikerjakan oleh Rokuko? Apakah dia bekerja sama sekali? Ada baiknya untuk merubah itu. Dia yang akan melakukannya, bukan aku.
… Itu tak akan berhasil. Dia tidak bisa melihat apa-apa selain masa depan Surga Goblin-nya itu

*****

Aku memperbaiki tangan clay golem (mini).

Aku mengubah salah satu tangannya menjadi berbentuk sekop yang terbuat dari batu karena tujuan spesifik dia dibuat. Ternyata mudah setelah mencoba melakukannya. Setelah merubah bentuk tanah liat dan mengalirkan cukup kekuatan magis ke dalam batu, tangan itu pun dapat berbentuk menyerupai sekop.

… Revisi clay golem (mini), versi tangan sekop!
Masuk akal bila tanah liat membutuhkan kekuatan magis lebih sedikit dibandingkan batu. Jika golem ini seukuran manusia, sepertinya lebih baik untuk memberinya beliung jika Golemnya dari awal telah terbuat dari tanah liat.

Setelah bereksperimen dengan clay golem (mini) ini sebagai prototipe yang berjalan baik untuk sesaat. Aku mungkin akan membuat versi ukuran manusianya. Meski rasanya panjang dan lama untuk terus-terusan menyebutnya clay golem (mini), aku tak tahu apakah dia masih tergolong sebagai clay golem karena tangannya bukan terbuat dari tanah liat.

Jadi aku memutuskan untuk memberinya nama. Karena golem ini dibuat dengan tujuan uji coba, nama layaknya barang eksperimen rasanya bagus.

“Baiklah, kau adalah Tester. Tester adalah namamu. Mengerti?”

Tester, yang sebelumnya dikenal sebagai clay golem (mini), mengerti apa yang aku katakan dan mengangguk.

Aku lalu memerintahkan Tester untuk mengambil tanah liat dari luar goa lagi.

Dia mungkin kembali dengan membawa tanah liat sebesar bola basket. Aku penasaran apakah dia akan membawa cukup material sebelum aku terbangun dari tidurku?

… Dia tidak akan berhenti bergerak di dalam dungeon, tapi aku penasaran berapa lama dia dapat bertahan di luar? Aku harus memeriksa hal itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar