The New Gate Volume 5 Chapter 3 Part 1 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Senin, 30 April 2018

The New Gate Volume 5 Chapter 3 Part 1



Volume 5 Chapter 3 Part 1



“Ahh, aku ingin pulang...”

Di dalam kereta kuda yang sedang bergerak menuju kastil Lord Taul, Shin mengeluh.

Ini sudah beberapa hari sejak ‘Large Flood’ terjadi. Pada pemeriksaan di daerah sekitar, drop material dari monster dan pemindahan mayat mereka dan sabagainya, hampir selesai. Shin dan yang lainnya pun menerima undangan.

Rupanya setiap kali setelah ‘Flood’ berakhir, akan di adakan pesta dan orang yang memiliki pencapaian paling luar biasa akan diberikan penghargaan. Dan semua Chosen One di undang untuk menghadiri pesta tersebut.

Setelah pertempuran berakhir, Shin disuruh untuk tetap tinggal beberapa hari. Dia menyetujuinya karena dia memang berniat ingin membantu . Walaupun perkataan “tetap tinggal” mereka sepertinya berbeda dengan apa yang Shin pikirkan.

“Seharusnya aku yang berkata seperti itu.”

Di samping Shin adalah Tiera yang terlihat suram. Dia bukanlah Chosen One, tapi banyak prajurit yang menjadi saksi dia menembak monster-monster dari atas benteng. Jadi wajar saja jika dia di minta untuk datang juga.

Meski  mereka mencoba untuk menolak karena mereka sibuk dengan pekerjaan, orang-orang yang bekerja bersama mereka berkata “Kami baik-baik saja di sini, jadi pergilah”

Bagi penduduk Balmel, tidak mungkin kalau seseorang yang telah melakukan banyak hal untuk mereka dan yang pantas mendapatkan medali kehormatan karena bantuan mereka akan pergi tanpa menerima ucapan terima kasih yang tepat, atau begitulah yang mereka katakan.

“Karena semua orang yang menyuruhku untuk pergi memiliki senyum di wajahnya, aku tidak bisa menolaknya.”

“Kau juga?”

Karena mereka semua mengatakannya dengan niat baik, Tiera merasa tidak mungkin untuk menolak. Shin juga berada di posisi yang sama, jadi dia mengerti apa yang Tiera maksudkan.

“Pencapaian Shin dilaporkan oleh pasukan Knight kan? Orang-orang yang tinggal disini, melakukannya dengan baik.”

“Itu bukan berarti ini akan berakhir menjadi acara formal.  Jika kau terlalu mencemaskannya, kau hanya akan melelahkan dirimu saja.”

“Pikirkan tentang memakan makanan gratis. Sama seperti pesta bangsawan, tak akan ada orang mencurigakan yang akan mendekatimu.”

Schnee, Shadow dan Holly, yang pernah merasakan pesta semacam ini sebelumnya, mencoba untuk meyakinkan mereka. Hibineko tidak menyatakannya dengan kata-kata tapi dia juga ingin mengatakan sesuatau hal yang sama.

“Aku hanya tidak pernah mendatangi acara semacam ini sebelumnya tau?”

“Yah, kalau begitu tidak ada waktu lain seperti sekarang untuk terbiasa dengan ini. Kita sudah melalui hal ini beberapa kali. Akan lebih baik jika kau terbiasa dengan hal seperti ini sekarang saat kau masih muda. Ini mungkin akan berguna di masa depan.”

Meski Hibineko mengatakan hal seperti itu, hampir tidak akan ada acara semacam ini di dunia nyata, pikir Shin. Di samping itu, dia sudah berkomitmen dan tidak bisa mundur karena dia sudah datang sejauh ini. Dia pun memutuskan untuk menerima takdir. Untuk berjaga-jaga, dengan entengnya dia mengecek ulang pakainnya untuk memastikan dia tidak tampak jelek.

Untuk apa yang Shin pakai, itu adalah pakaian formal Kalkia, pakaian yang sama yang dia pakai saat dia pergi ke Istana kerajaan Bayreuth. Setelah membersihkan kotoran, pakaian itu terlihat seperti pakaian baru.

Adapun Tiera yang duduk di sampingnya, dia mengenakan gaun hijau terang. Rambut hitamnya dikuncir dibelakang kepalanya dan dia melakukan sedikit make-up. Kombinasi itu membuat kecantikannya terlihat lebih halus. Untuk gaunnya one-piece nya, bagian dari bahunya hingga lengan atasnya terpotong dan bagian bawahnya lebih panjang di sisi kanan daripada di sebelah kiri. Itu adalah gaun jenis asimetris. Gaun tersebut menempel erat di pinggangnyam yang menonjolkan ketipisan pinggangnya. Satu-satunya yang salah adalah orang yang memakainya, karena dia memiliki bahu yang diturunkan kebawah dan ekspresi depresi.

Meskipun dia terlihat tertekan, dia masih terlihat menakjubkan. Jika seseorang mengumumkan bahwa dia adalah putri dari suatu kerajaan, tidak ada satu orangpun yang akan meragukan hal tersebut.

Holly dan Shadow yang duduk di depan mereka, memakai gaun putih dan jas hitam. Itu memang pakaian yang tepat untuk acara seperti ini. Gaun Holly adalah rok bertipe panjang yang disebut gaun jenis mermaid. Ikatan yang ada di bahu kirinya terdapat gem yang memancarkan cahaya biru yang menekankan kehadirannya. Dengan gaun yang memperlihatkan garis tubuh lebih banyak daripada Tiera, jiwa style Holly pun keluar. Shadow yang berpakaian rapi dengan jasnya, tidak sebanding denganya.

Meski Hibineko juga memakai jas, dia memberikan kesan yang sedikit lucu karena karakteristk fisiknya. Tapi, sudah jelas bahwa dia sudah terbiasa menggunakan jas. Seperti Shin, dia bukanlah tipe yang merasa harus berdandan dengan pakai seperti ini, tapi pada tempat seperti itu, pada saat sepeti itu, pengalamannya menandakan bahwa dia merasa nyaman dengan berdandan.

Yang paling bersinar adalah Schnee. Karena diketahui secara luas bahwa Schnee Raizar jarang berpartisipasi dalam acara seperti ini, dia hadir sebagai Yuki, tunangannya Shin.

Sebagai bagian dari penyamarannya, rambutnya telah ia ubah dari silver menjadi emas dan matanya dari biru menjadi merah. Karena Skill yang dia gunakan mencegahnya untuk ketahuan saat dia menggunakannya pada dirinya sendiri, tingkat penyamaran seperti itu ia anggap cukup.

Rambutnya yang diikat di belakang kepalanya dijepit oleh jepit rambut(hairpin). Jepit rambut tersebut ada sebuah jewel merah yang serasi dengan warna matanya. Gaun putih yang ia kenakan dengan berani memperlihatkan punggungnya dari pundak sampai pinggang.

Karena gaunnya di desain untuk mengencangkan kain dibawah lengannya, dadanya benar-benar tertekan. Karena dada Schnee memang besar, secara alami itu menarik perhatian sekelompok pria meskipun itu bukan gaun low-cut.

Tapi, warna gaun yang dikombinasikan dengan sikap alami Schnee tidak mencerminkan perasaan daya tarik yang berlebihan. Kombinasi terlihat rapi dan daya tariknya, malah membuatnya menjadi sosok yang memancarkan pesona.

Dari awal Schnee memang sudah cantik, tapi kecantikannya naik satu tingkat ketika dia berdandan. Melihat Schnee seperti ini untuk pertama kalinya, membuat Shin terpesona.

“Tiera-san dan Schnee-san sama sama mengenakan gaun. Gaun yang kalian berdua pakai, apa itu pakaian traditional dari Elf?”

“Eh? Oh, aku baru saja meminjam gaun ini. Apa desainnya tidak normal?”

“Itu cukup jarang. Aku sudah belajar banyak tentang pakaian karena aku pikir aku ingin melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan pakaian. Kebanyakan desain hampir mirip satu sama lain.”

Kaede adalah Elf yang dibesarkan di Balmel. Dia tidak tau style pakaian apa yang mungkin normal di kalangan Elf.

Meski Holly adalah High Elf, dia mungkin tidak memiliki pengetahuan semacam itu karena dia adalah mantan pemain.

Apa yang Holly miliki dibuat oleh pemain, tapi Kaede melihat berbagai desain gaun dan sepertinya terpesona oleh mereka. Kaede sendiri mengenakan gaun one-piece berwarna kuning. Itu cocok dengan sifat Kaede dan juga menciptakan suasana yang baik.

Ketika mereka berbicara, kereta kuda sudah melewati gerbang. Mereka sudah dekat dengan tujuan mereka. Di dalam kereta kuda, ada Shin, Schnee, Tiera, keluarga Kurosawa dan 2 hewan, Yuzuha dan Kagerou. Kagerou berada di tempat biasa di dalam bayangan Tiera. Yuzuha juga berada di tempat biasanya, di atas kepala Shin.

Karena akan ada banyak petualang yang datang di pesta, aturan berpakaiannya cukup fleksibel, dengan banyak pakaian yang berbeda sebagai bukti. Disana juga ada banyak yang sepertinya menyadari bahwa Shin adalah seorang Chosen One kelas atas.

Tak lama kemudian, kereta kuda berhenti bergerak.

Jika seseorang melihat ke depan dekat Holly dan Shadow, bisa dilihat Hibineko mengambil tangan Kaede. Meniru Hibineko, Shin juga mengulurkan tangannya untuk membantu Schnee turun dari kereta kuda. Meski dia sering melihat hal semacam ini di film-film, tidak ada yang tau betapa sangat malunya Shin untuk melakukannya secara nyata.

“Nona, tolong berikan aku tanganmu.”

“Fufu, terima kasih banyak.”

Apa Schnee ingin membantu berakting? Dia mengambil tangan Shin sambil tersenyum .

Apa karena adegan serupa terjadi di sekitar mereka? Shin sepertinya bisa berbicara dengan lancar sekarang.

“Kemudian, nona satunya juga.”

“Bagaimana aku mengatakannya ya, ini terlihat tidak cocok untukmu.”

“Aku tau itu!”

Tidak seperti Schnee, Tiera menahan mulutnya untuk menahan dirinya tertawa.

Ketika semua orang turun, mereka pergi ke aula pertemuan.

“Maukah kau mengantarku juga?”

“Jika kau tidak masalah denganku.”

Schnee secara kausal menghubungkan lengannya dengan Shin. Dan begitu juga dengan tangan satunya.

Tentu saja, itu adalah Tiera.

“Apa kau benar-benar ingin membuatku pergi sendirian? Karena lengan satunya nganggur, biarkan aku memakainya, oke?”

“Apa itu baik-baik saja?”

“Karena Tiera dan Aku berpura-pura menjadi tunanganmu hari ini, bukankah itu baik-baik saja?”

“Kau dianugerahi oleh 2 wanita cantik tau? Semoga kau menikmatinya.”

Karena baik Schnee dan Tiera sedang berada dalam suasan hati yang bagus, Shin berhenti membicarakannya. Tidak perlu untuk menolaknya.






1 komentar: