Lazy Dungeon Master Arc 2 Chapter 21 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Senin, 04 September 2017

Lazy Dungeon Master Arc 2 Chapter 21



Chapter 21 - Penyelesaian Tugas Pertama?


Aku, yang diam-diam pergi tanpa Meat, berjalan kearah kawasan komersial untuk mencari tempat tidur siang.


Meskipun tempatnya berada tidak jauh dari kawasan industri, kawasan komersial terletak dekat dengan jalan utama. Ada beberapa stan berjajar disana.. Oh, kalau aku ingat-ingat lagi ada stan yang berjualan daging tusuk disini. Mungkin aku perlu membelinya sebagai hadiah untuk Meat?

Karena aku bilang aku pergi untuk mengumpulkan informasi,lebih baik aku sedikit melakukan investigasi untuk dijadikan alasan. Benar, tempat ini bisa jadi tempat yang bagus untuk mendapatkan informasi sambil tidur siang nyenyak.

Namun, tampaknya disini ada beberapa jenis toko. Mereka juga menjual roti... yep, rotinya terlihat keras. Aku ingat gerombolan bandit itu benar-benar terpana saat melihat roti melon.

Sepertinya kau dapat membeli tiga buah roti keras itu dengan dua tembaga.

Dan kemudian aku teringat, aku dapat menggunakan menu walaupun aku tidak berada di dalam dungeon. Aku penasaran apakah aku dapat menggunakan DP?

Mungkin aku dapat menggunakannya untuk membereskan tugas-tugas... ah, meskipun aku dapat melihat katalog DP, tampaknya aku tidak dapat membeli apa-apa. Sayang sekali.

Tapi, masih cukup menarik untuk bisa membandingkan harga aktual barang-barang di pasaran dengan harga DP.

"... Tunggu, aku sedang mencari tempat untuk tidur siang."

Aku sedikit menyimpang dari tujuan awal ku dan mulai mengumpulkan informasi.

Sepertinya lingkungan fantastis yang membayangi dunia alternatif ini menggerakkan instingku sebagai laki-laki.

Akan tetapi, ada banyak sekali bangunan disini. Aku tidak bisa menemukan tempat yang harus kutuju untuk dapat tidur siang.

Aku menyerah untuk mencoba mencarinya sendiri, dan memutuskan untuk bertanya ke warga sekitar karena sepertinya lebih cepat begitu.

Aku pun langsung pergi ke arah toko yang terlihat memiliki banyak informasi... hmm, apakah ini toko sayur? Tempat ini bahkan terlihat menjual barang dagangannya dengan harga yang pantas, taktik "Dengarkan sedikit setelah membeli ini" sepertinya cocok disini.

Aku berniat membeli barang yang jelas-jelas murah, mungkin sebuah apel.. yep, aku akan membeli apel. Meskipun terlihat sedikit lebih kecil dari apel-apel yang aku tahu, di dunia ini juga ada buah melon, jadi kemungkinan apel juga ada.

"Hei, pak tua, ini berapa harganya?"

"Ah, yang itu tiga koin tembaga dapat dua."

"Kalau begitu aku akan membelinya. Dua.. ah, gak ada tas, dimana tempat yang bagus untuk memakan buah ini?"

"Ah. Aku tak peduli dimana kau memakannya, tapi menyingkirlah sedikit. Berdiri di depan stan akan mengganggu bisnisku."

Aku memberikan tiga koin tembaga kepada pak tua penjual sayur itu dan mengambil dua apel. Aku sedikit bergerak ke sisi toko dan langsung membenamkan gigiku ke apel itu.
... Asam!

"Wow... apel ini.. asam banget."

"Benar kah? Walaupun apel tahun ini memang rasanya begitu semua?"

"Mm, tidak, aku tidak bermaksud menyebutmu pelit, hanya saja ini pertama kalinya aku memakan apel dari daerah sini dan aku terkejut. Jangan marah kepadaku. Aku tidak berasal dari sini."

"Ah, jadi begitu. Apakah kau wisatawan, anak muda?"

"Penjelajah. Aku baru tiba di kota hari ini... Oh, ada rasa manis dibalik keasamannya, rasanya cukup enak."

"Aku mengerti anak muda."

Dia marah kepadaku saat aku mengatakan buahnya asam, tapi sesaat kemudian dia tampak telah meredam amarahnya. Tenang rasanya.

Buahnya benar-benar terasa asam, tapi tidak ada buruknya untuk memakannya dengan berpikir bahwa rasanya memang begitu.

"Ya, kudengar apel asam cocok disajikan dengan gula, menjadikannya semacam kue."

"Heeh, wawasanmu luas juga ya. Meskipun karena di sekitar sini gula merupakan barang mewah, apel itu sendiri dianggap sudah cukup manis."

Heeh, secara tak sengaja aku mendapatkan informasi yang cukup bagus... Haruskah aku membuat gula di dalam dungeon? Para penjelajah akan berbondong-bondong datang untuk mendapatkan gula itu layaknya semut.. tidak, akan lebih baik jika para penjelajah tidak melakukan itu. Aku akan menancamkan hal itu dalam benak ku.

"Begitu kah? Ah iya, apakah kau tahu dimana tempat yang bagus untuk tidur siang atau semacamnya?

"Hahaha! Kau benar-benar orang yang menarik untuk diajak bicara! Sebentar, jika kau berniat untuk tidur siang, rasanya taman yang berada di kawasan pusat mungkin cocok untuk itu?"

"Oh, jadi disini ada taman. Sepertinya memang tempat yang cocok untuk tidur siang."

"Ah, tapi berhati-hatilah akan orang yang berusaha mengambil dompetmu saat kau sedang tidur ya? Kau seharusnya membeli buah-buahan dari ku jika kau masih memiliki uang di dalamnya!"

"Iya, aku akan berhati-hati. Aku akan membeli buah-buahan darimu lagi jika aku bepergian di sekitar sini."

"Terima kasih sudah berbelanja disini!"

Pengumpulan informasi yang kulakukan berjalan cukup memuaskan.

Ngomong-ngomong, jika aku ingin membeli apel dengan menggunakan DP, dalam menu kategori makanan tertera harganya sebesar 5 DP untuk 10 apel.

Akan tetapi,apel-apel yang keluar dari menu DP besar kemungkinan adalah jenis apel manis yang biasa ku makan... tidak, karena aku bisa memilih antara roti keras dan roti aneka rasa, mungkin saja aku juga bisa mendapat pilihan apel yang seperti ini.

Baiklah, kawasan pusat ya... Aku penasaran adakah tempat yang cerah namun masih cukup teduh?

Aku menggigit apel lainnya dan pergi menuju taman... Hmm, yep, rasanya benar-benar asam.


***



Aku berhasil tidur di taman pusat tanpa mengalami kejadian apa-apa. Meskipun untuk berjaga-jaga aku menyuruh golem pakaian untuk mengusir orang yang berniat menganggu tidur ku, sepertinya kali ini tidak ada hal berarti yang terjadi. Tapi tidur siangku cukup nyenyak, mungkin sekitar dua jam.

... Sialan, aku tidur terlalu lama. Mungkinkah Meat marah kepadaku.

Sedangkan mengenai informasi, aku hanya mempelajari dua hal. "Apel disini rasanya asam, gula dianggap barang berharga" dan "taman pusat adalah tempat yang bagus untuk tidur siang". Meskipun aku segara mendapat beberap ide, sepertinya aku tetap harus menjaga kehormatanku.

Aku berlari bergegas menuju tempat pandai besi dimana pekerjaan untuk membersihkan kamar mandi itu ditugaskan.

Karena sebelumnya aku tidak menunjukkan kepergianku, aku pun masuk ke kamar mandi secara diam-diam.

"Goshujin-sama, kau kembali?"

"Iya, aku telah cukup mengumpulkan informasi. Bagaimana dengan disini?"

"Aku hanya sekali memintanya untuk pergi. Meskipun setelah itu dia datang lagi, aku berkata bahwa kita sudah selesai karena waktu telah berjalan selama satu jam. Aku telah mendapatkan tanda tangannya and tengah menunggu kedatangan Goshujin-sama."

Ah, kalau diingat-ingat lagi aku tidak memberitahu dimana dia bisa menunggu.. yep, aku benar-benar merasa bersalah.

"Kau tidak harus menungguku di dalam toilet dan seharusnya kau mencari meja atau semacamnya kan?"

"M-maaf. Apakah anda akan menghukumku?"

Meat memohon maaf seraya menundukkan kepalanya dengan gelisah. Tidak, aku sama sekali tidak berkata bahwa kau melakukan hal yang buruk, mengapa aku harus menghukum mu? Aku membelai kepala Meat dengan sangat perlahan. Rambutnya yang lembut sangat nyaman untuk disentuh. Telinga anjingnya juga halus.

"Ahh..."

Meat menatap bingung, dan sedikit membuatku malu karena tanpa sadar aku terus membelai rambutnya.

Apa dia menahan emosinya saat aku membelainya? Yang jelas saat ini dia mengikutiku sembari memeluk lengan kananku meskipun biasanya dia menahan dirinya untuk melakukan hal semacam itu. Benar-benar anak yang lucu.

Aku mengajak Meat keluar dari kamar mandi untuk menunjukkan hadiahnya.

"... Apakah kau sudah selesai?"

Aku berbicara dengan klien kami setelah keluar dari kamar mandi.

"Hmm? Iya. Tugasnya sudah selesai."
"Begitu kah.. nona kecil, datang lah kepadaku saat orang ini bertingkah, aku takkan memperlakukanmu seburuk dia."
"Tidak mau."

Apa yang pak tua ini tiba-tiba bicarakan dengan muka serius seperti itu? Meskipun saat aku berpikir demikian, Meat dengan segara menolak tawarannya.

... Entah kenapa pak tua itu pun membelalakkan matanya kepadaku. Bukankah dia sangat menyukaimu, Meat? Apa yang telah terjadi diantara kalian saat aku pergi tidur siang?

"... Baiklah. Namun, kau tidak tahu apa artinya menjadi seorang penjelajah. Ingat itu baik-baik.
"Goshujin-sama, ayo kita pergi."
"O-oke."

Sementara itu, Meat benar-benar sudah tidak diabaikan lagi. Apa yang sebenarnya telah terjadi.

Tapi sungguh, aku tidak tahu apa artinya menjadi seorang Dungeon Master. Meskipun aku tidak ingin mati, namun akan selalu ada kemungkinan aku akan menemui ajalku. Aku hanya bisa berusaha untuk mengurangi kemungkinanku mati sekecil yang aku bisa lakukan.

Mungkin, aku perlu untuk sedikit membuat rencana bila saja aku benar-benar meninggal. Aku pun memutuskan untuk meminta bantuan ke klien itu.

"... Jika aku mati dan gadis ini berkeliaran di jalan, jika kau berminat, maukah kau untuk datang dan menolongnya?"

"Hmph, Aku akan menolong gadis kecil itu meskipun kau tidak berkata apa-apa... Dia anak yang sangat baik untuk seseorang macam kau."

"Kalau begitu aku akan mempercayakan hal itu kepadamu. Tapi, aku tidak berniat untuk mati dengan mudah."

Pandai besi tua itu menunjukkan ekspresi terkejut dan menganggukkan kepalanya setelah berpikir sejenak. Seperti yang kukira, sepertinya dia bukan orang jahat.

Meskipun aku menyebutnya tua, dari penampilannya dia sepertinya masih belum akan menemui ajalnya dalam waktu dekat ini.

Aku baru saja mengenalnya namun sudah memintanya bantuan yang tak berkaitan dengan posisinya sebagai klien, tapi aku merasa sedikit tenang.

"... Apakah, kau, membuangku...?"

Mendengar percakapan kami, raut muka Meat tampak seperti seseorang yang melihat hewan peliharaannya dilindas mobil.

"Apa yang kau bicarakan, aku tidak akan membuangmu."

Untuk saat ini, dia terlihat baikan setelah aku mengusap-usap rambutnya karena dia terlihat bersemangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar