Lazy Dungeon Master Arc 1 Chapter 7 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Selasa, 01 Agustus 2017

Lazy Dungeon Master Arc 1 Chapter 7


Chapter 7 – Bos Bandit

Pada akhirnya, dua hari berlalu tanpa hal berarti sejak aku menambahkan ruangan.


Gerombolan bandit sepertinya sedang menikmati liburan dan menghabiskan semua waktunya di dalam dungeon, separuhnya tidur-tiduran sambil minum sake. Aku kira setiap harinya mereka akan menyerang rombongan pelancong dan pedagang, namun sepertinya aku salah. Mereka liburan sementara bos mereka keluar sepanjang malam, aku penasaran apa yang sedang dia lakukan?

Tapi tidak apa-apa, karena mereka ada disini aku bisa mendapatkan banyak DP meski jumlah mereka tidak banyak.

Pada akhirnya bos bandit itu kembali bersama dengan 7 Berandalan baru.

Sepertinya dia mengundang mereka dari suatu tempat, kekuatan mereka.. saat aku coba menghitung mundur DP yang masuk, mereka tetap saja cuma brandalan.

Satu orang bekisar antara 10-15 DP dalam satu hari, jadi pemasukan harianku dengan tambahan tujuh orang adalah sekitar 70-105 DP? Lezat sekali. Ditambah lagi, suatu waktu mereka keluar goa dan kembali dengan membawa anak muda yang kemungkinan adalah seorang penjelajah.

Yap, seorang perempuan, disumpal dan diikat dengan tali.
Mereka mulai menusuk wanita muda itu dengan pedang mereka, saat itu juga aku mulai berpikir. Orang-orang ini sungguh menyeramkan.

Ketika pembantaian itu selesai, mereka menatap bisu dengan takjub saat genangan darah diserap oleh dungeon.

“Oh, jumlah DP kita lumayan bertambah. 300 DP eh.”

“… Rokuko Sang Pencinta Goblin, jangan kau datangkan 15 goblin.”

Oh iya. Ini adalah hadiah untuk dungeon ya. Upaya mereka bagus bukan? Ayo kita beri mereka hadiah…

Jadi, karena mereka sepertinya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghajar sampai mati penjelajah kemarin, aku memutuskan untuk memberi mereka pedang besi tajam (150 DP). Ada 520 DP tersisa. Aku ingin menabung lebih banyak lagi…

“Hei, aku inginkan kau untuk menambah sesuatu seperti ruangan lagi tahu?”

Melihat ini, meskipun bos bandit itu telah menggenggam pedang besi di tangannya, dia tetap mengeluh merasa kecewa.

Ada apa denganmu, meski aku telah berkorban untuk memberkatimu dengan sebilah pedang.

“Haah, katakan itu dari awal, terserah lah.”

“Sekarang apa? Mau menambahkan ruangan lagi?”

“Aku sedang tidak berhasrat untuk menggunakan DP lagi.. ah, iya benar.”

*****

Pergi ke kota, aku berniat menjual barang-barang rampasan.

Yah, meskipun aku berkata aku pergi ke kota, lebih tepatnya aku pergi ke daerah kumuh yang berada di bagian luar dinding kota.

Seperti yang kuduga, ketertiban disini tidak begitu buruk yang membuat bos bandit sepertiku bisa bebas memasuki bagian dalam kota… tapi akan berbeda cerita jika aku melakukan sedikit suap.

Ah iya, mengenai helm baja yang kudapatkan dari dungeon, aku memutuskan untuk tidak menjual ataupun menggunakannya. Lebih baik merawat dan menganggapnya sama seperti kado pertama.

Aku mendapatkan 7 rekan baru dari jalanan.
Preman pasar, orang-orang yang seprofesi denganku, budak pelarian… semua orang yang mengeluarkan aura yang sama.

Ketika itu, aku menyerang dan melumpuhkan seorang penjelajah ingusan yang kutemukan di jalan, dan ku bawa dia dan 7 rekan baruku kembali ke markas.

Hahaha, berada jauh diluar kota sangat lah berbaya. Pemula seperti dia tidak seharusnya berada di kaki gunung sendirian.

Karena itulah, aku membawa dan menaruhnya di dungeon berharap agar dia membuat ruangan baru, kuberi makan dungeon itu dengan mayat. Ketujuh rekan baruku menunjukkan ekspresi terkejut ketika mayat itu sepenuhnya dilahap tanah.

“Boss, ada box muncul!”
“Ooh.. tunggu, apa ini? Sebilah pedang?”
Sebilah pedang terletak di dalam box.

Sebilah pedang besi. Item yang kualitasnya lebih bagus dari yang selama ini ku gunakan.

Tapi, pedang ini bukan yang aku inginkan saat ini. Aku ingin ruangan baru.

Seperti yang kukira, sesak rasanya dengan tambahan tujuh orang. Meski sebelumnya harus hidup dengan enam orang dalam satu ruangan kecil. Berpikir tentang dua orang keluar masuk berotasi jaga, memasuki ruangan yang bertambah menjadi tiga rasanya sesak. Aku ingin ruangan baru secepatnya.

Ketika aku menggumamkan itu, sebuah box muncul.

“Ya, apa isinya kali ini?”

Saat box itu dibuka, ada tulisan [Karena tidak bisa membuat ruangan baru, buat saja sendiri] di dasar box.
Di dalam box itu terdapat tiga beliung baru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar