Lazy Dungeon Master Arc 1 Chapter 5 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Selasa, 01 Agustus 2017

Lazy Dungeon Master Arc 1 Chapter 5




Chapter 5 - Ayo buat lebih banyak ruangan

“Ah, istirahatku terasa sangat nyaman… sulit mengatakan itu. Aku butuh futon yang lebih bagus…”


“Selamat pagi. Kau sudah tidur seharian… gak capek ya?”
“Gak.”
“Hmm, kalau begitu tolong jelaskan.. meskipun aku sebenernya ingin, coba cek DP mu.”

Ketika aku membuka menu untuk mengeceknya, disana tertera angka 857 DP.

“Hmm? Oh, angkanya tiba-tiba naik. Berbahaya sekali.”

“Kau tahu mengenai itu?”

“Ya? Ah, kurang lebih aku mendengarnya. Apa yang terjadi?”
“.. Para Penjelajah diserang.”

Dari apa yang ku dengar, para bandit yang sedang berjaga menemukan rombongan penjelajah yang sedang dalam perjalanan menuju dungeon. Mereka menyergap rombongan itu di suatu jalan dari titik buta yang ada di dalam ruangan.

Mereka kemudian membunuh 4 penjelajah itu, dan para bandit itu sama sekali tidak terluka.

“Kemudian para bandit itu melucuti peralatan milik penjelajah itu dan membereskan mayat-mayat mereka. Kemudian mereka mendorong mayat-mayat itu ke arah inti dungeon. Meski mereka tidak melakukan itu, aku masih bisa meresap mayat-mayat itu. Sepertinya para bandit itu tahu kalau aku bisa meresap mayat, meskipun sebenarnya mereka tidak perlu melakukan itu.”

“Begitu ya, jadi mereka menyerang di dalam dungeon. Rokuko sepertinya kalah pintar dibandingkan para bandit itu ya?”

“Apa maksudmu!?”

Tentu saja yang ku maksud sama seperti yang aku bilang, memangnya kau tak tahu?
Rokuko yang sebelumnya menyeringai berubah merajuk setelah mendengar hal itu.

“Tapi kenapa? Kenapa penjelajah itu datang kemari? itu yang ku maksud.”

“Kau.. meskipun kau sendiri yang bilang bahwa para penjelajah selalu datang kemari tiap satu atau dua kali dalam sebulan…”

“Oh iya. Kalau aku ingat-ingat, aku memang pernah bilang begitu ya?”

Goa ini sepertinya sering dijadikan tempat latihan bagi para penjelajah untuk melawan beberapa monster lemah seperti goblin atau semacamnya. Tanpa menghancurkan inti dungeon, dan entah bagaimana mereka menyebut tempat ini, sepertinya mereka fungsikan sebagai tempat untuk melatih para pemula. Mungkin juga mereka datang untuk melihat inti dungeon yang sesungguhnya.

Akan tetapi, akibat dari mengirim para pemula untuk datang ke sebuah [Goa Sederhana] seperti ini dan bertarung melawan gerombolan 8 bandit itu adalah seperti yang bisa kau lihat sendiri.

Gerombolan bandit itu, sama halnya juga dengan lima goblin, tidak akan kalah jika melawan rombongan penjelajah yang kelihatannya cuma terdiri dari 6 pemula. Karena mereka tidak merasa bisa kalah, makanya mereka merampok dan membunuh. Karena profesi mereka adalah bandit.

“Dengan begini, sepertinya helm baja dan surat kemarin.. cukup efektif untuk menggerakkan mereka.”

“Bandit menginginkan uang. Selama kita bertindak ramah dan menunjukkan bahwa mereka menerima keuntungan, menggunakan item untuk memuaskan ketamakan mereka untuk mendapatkan uang, mereka akan bekerjasama dengan kita. Karena itu, agar gerombolan bandit itu bersedia tinggal di dalam goa ini, aku menunjukkan kepada mereka helm baja dan surat itu.. dan pada saat itu, mereka akan menyediakan mayat penjelajah untuk kita gunakan sebagai sumber DP.

Dalam hal mereka bertarung di luar goa, mereka sepertinya tidak berniat membawa mayat-mayat itu kembali ke markas mereka karena mereka tidak memiliki selera akan mayat. Tapi jika mereka bisa membuat mayat-mayat itu menghilang tanpa jejak.., membuat inti dungeon untuk meresap mayat-mayat itu akan mengurangi kemungkinan mereka untuk ketahuan. Mereka juga bisa mendapatkan harta karena melakukan itu. Jadi kemungkinan besar mereka akan membawa mayat-mayat itu kemari.

Selain itu, meskipun hal ini akhirnya diketahui oleh guild penjelajah, mereka pun sadar bahwa mereka tidak akan mendapat apa-apa dengan menghabisi gerombolan bandit dari sebuah [Goa Sederhana] seperti ini.

Oleh karena itu, dengan pemikiran seperti [Aku ingin berada di goa ini] dan [aku ingin mendapat harta], meskipun mereka menyebutnya [pekerjaan bandit], para penjelajah tetap akan dihabisi. Mereka dihabisi di dalam goa hanyalah sebuah bonus yang menggembirakan.

Meski begitu, jika kau bisa berpikir sejenak, tindakan yang paling terbaik dalam situasi seperti itu adalah melarikan diri tanpa melakukan perlawanan.. tapi ya, sepertinya tidak terpikirkan oleh mereka untuk melakukan itu. Untung saja mereka semua idiot.

“Kehma, bukan kah lebih baik jika gerombolan bandit itu pergi?”

“Tentu saja tidak. Kita tidak bisa menghabisi mereka bila para bandit pergi. Dengan begitu bukan kah semua DP yang aku dapatkan dengan susah payah akan terbuang percuma? Pemborosan bukan lah perbuatan baik. Aku harus memeras mereka lebih dalam.”

“…. Meskipun kau juga manusia, tapi kau menyebut mereka DP. Aku sedikit menghargaimu, Kehma~”

“Terima kasih, kalau begitu aku akan kembali tidur. Selamat tidur.”

“Kau baru saja bangun tapi masih saja ingin tidur lagi…”

Kau bodoh ya? Jika aku tidak bangun mana bisa aku tidur lagi.

Meskipun ini adalah ideku untuk membunuh para penjelajah itu, tapi hati nurani ku tetap tidak merasakan apa-apa.

Hmm, mungkin karena gerombolan bandit itu membunuh mereka saat aku sedang tidur, aku pun juga tidak sempat melihat mayat-mayat mereka. Suatu saat bila pada akhirnya aku harus membunuh orang dengan tanganku sendiri, apa yang nanti akan ku rasakan?

… Entahlah, tak masalah karena aku sudah menjadi seorang dungeon master. Aku merasa segar sekali karena bisa tidur. DP kita pun juga naik sedikit.

“Menambah jumlah ruangan. Beli kotak lain juga. Tinta masih ada kah?”

“Eh- iya. Masih ada? tapi, membuat ruangan yang biayanya 850 DP?”

Rokuko menjawab kecewa saat ia membuka katalog monster yang bisa didatangkan dengan biaya 800 DP kebawah.

Hahaha, jadi loli berambut pirang ini belajar ya?

“Menambah ruangan ya.. Meskipun aku tetap bisa menaruh item ketika penyusup datang, Aku hanya bisa mengeluarkan monster dari inti dungeon dan tidak bisa menambah ruangan. Jadi bagaimana caranya aku mengeluarkan gerombolan bandit itu…? Mereka juga tidak terlihat mudah dikalahkan.. hmm, coba kau tulis apa yang ku katakan.”

*****

“Bosss! Ada box muncul lagi!”

“Oh! apa lagi yang kau tunggu, minggir kau!”

Bos bandit itu melompat dari posisinya. Dia benar-benar melompat untuk membuka box itu.
Di dalam box ini.. apa ini? Dia memiringkan kepalanya saat ia melihat isi box itu.

“… bantal? tapi bagaimana dengan magic item nya…!”

Meskipun dia memberiku helm baja untuk lima goblin waktu itu, Mengapa dia memberiku bantal lusuh ini untuk 4 mayat penjelajah? Apakah kuantitas lebih penting?
Saat bos bandit memikirkan hal itu, anak buahnya membacakan isi dari surat yang berada di dalam box tadi.

[Kau menyelamatkanku! Kau memang kuat! Aku ingin-berterima kasih! Karena-kalian-berada-di-dalam-dungeon-hadiah-secepatnya. aku-menambahkan-ruangan. Karena ini-berbahaya semuanya keluar dulu. Mohon keluar-secepatnya.]

Jadi begitu, kali ini hadiahnya ruangan tambahan? Karena memang rasanya sangat sempit saat 8 orang berada di ruangan ini, sepertinya dia mempertimbangkan hal itu.
Menyetujui hal itu, mereka semua keluar dari dalam goa.

Begitu mereka semua keluar dari mulut goa, dapat terdengar gema suara batu tergerus dari dalam goa.

Sekitar sepuluh menit berlalu. Mereka kemudian masuk segera setelah suara bising berhenti terdengar, dungeon core yang sebelumnya berada di lantai kini menghilang dan muncul lorong baru yang menuju ke sebuah pintu kayu. Sedikit tercengang mereka masuk dan menemukan ada satu ruang tambahan di setiap sisi lorong. Total ada 2 ruangan tambahan yang ditambahkan, dengan dungeon core yang berada di ruangan sebelah kanan.

Selain dua ruangan tambahan, ruangan lainnya adalah ruangan yang sebelumnya sudah ada di dalam goa sejak awal. Rasanya aneh tempat yang mereka sebut markas persembunyian memiliki pintu kayu.

Hanya butuh waktu sepuluh menit untuk memperluas goa ini. Bukankah butuh waktu sebulan dengan tenaga manusia? Tidak, mungkin bila seorang magician handal yang melakukannya waktu yang dibutuhkan pun juga akan sama.

Saat ini ada tiga ruangan. Artinya tiga kali lipat dari jumlah sebelumnya. Ditambah lagi, sekarang ada satu tempat tidur di dalam ruangan sebelah kiri. Apakah bantal dari box itu untuk ini?

Semua ini kau siapkan untuk ku? Apa ini, tingkahmu lucu sekali.
ujar bos bandit saat itu.

*****

“…Sialan…kenapa, kenapa kau menghabiskan 440 DP untuk orang seperti dia..!”

“Oi oi, 10 DP untuk box dan bantal, 20 DP untuk dua pintu kayu, 10 DP untuk tempat tidurnya..total semuanya 40 DP kau habiskan untuk gerombolan bandit itu, apa maksudmu?”

“Hah? Asal kau tahu, ruangan itu biayanya 200DP.”

“Kau bodoh sekali. Ruangan itu berbeda dengan helm baja yang kuberikan sebelumnya, mereka tidak bisa membawanya pergi keluar dari dungeon dan menjualnya. Ruangan itu adalah aset tetap kita.”

Rokuko dengan bodoh memiringkan kepalanya ketika dia tidak mengerti apa yang ku katakan.
Ini adalah inti dungeon dari dunia lain, dan penampilan dia pun berbeda dengan umurnya… loli berambut pirang ini mungkin jauh lebih muda dari kelihatannya. Hampir sudah pasti.

“Aku melebarkan dungeon karena ini diperlukan. Aku akan mengajarimu keuntungannya memiliki ruang lebih banyak… jika kita bisa memiliki 6 globin di setiap ruangan, dengan tiga ruangan kita bisa memiliki total delapan belas goblin.”

“Wow, luar biasa sekali! Ayo kita tambahkan ruangan lagi!”

Yap, lebih luar biasa lagi kau yang langsung menyetujui hal ini.

“.. Tunggu dulu, hah? I-ini serius! 860 DP yang kita miliki sebelumnya kini semuanya hilang!”

“Oh, itu karena aku sudah menggunakannya…”

“Eh? K-kau gunakan untuk apa!?”

“Sini, lihat.”

Aku menunjukkan peta dungeon dari menu.

Aku meninggalkan pintu masuk sejenak, dan di lorong luar aku membuat goa baru yang sama dengan sebelumnya sedikit lebih jauh. 200DP untuk ruangannya, 30 DP untuk lorong seluas lima meter. Meskipun aku tidak perlu membuat jalan diluar goa, akan tetapi aku membuatnya sejauh 1 kilometer. Biayanya cukup murah, meskipun akhirnya menghabiskan sisa DP yang kita miliki.

“…Hah, Aku tak pernah terpikir untuk memperluas dungeon di luar pintu masuk. Caramu berpikir memang berbeda. Tapi mengapa kau melakukan itu? Bukan kah itu hanya menghabiskan DP saja?

“Ah, bergembiralah. Ini kulakukan demi keinginan hatimu, Ruangan goblin!”

“Yay.. Eh, keinginan hati?”

“Bukannya kau sangat menyukai goblin?”

Tidak kah dia selalu berkata ‘kirim goblinnya kirim goblinnya’?
Karena itulah aku selalu berpikir bahwa Rokuko menyukai goblin. Untuk dikelilingi dan dilayani oleh goblin.

“… TIdak, Aku tidak memiliki perasaan seperti itu.”

“Aku tidak keberatan. Setiap orang selera masing-masing. Kau ‘tidak’ memiliki selera goblin, partner.”

“Tidak, apa maksudmu!? Ada maksud dari ekspresi ‘aku mengerti’-mu itu!?”

“Omong-omong, aku bukan seorang lolicon. Aku memiliki selera kaki. Dari evaluasiku kaki Rokuko bagus.”

“Tidak tidak tidak! Aku serius, apa yang kau maksud!? Terlebih lagi, kau meremehkanku!”

Untuk saat ini, DP yang kita miliki sudah habis, jadi aku akan pergi tidur untuk ketiga kalinya.

«Previous Page | Main Page | Next Page»

Tidak ada komentar:

Posting Komentar